Iniriau.com, MERANTI - Berada di bagian Timur Kota Selatpanjang, Desa Lukun Kecamatan Tebingtinggi Timur, Kepulauan Meranti Riau, terus berbenah. Mulai dari infrastruktur, hingga peningkatan ekonomi masyarakat. Memiliki luas sekitar 15 ribu hektar, Desa Lukun dihuni sekitar 1.888 jiwa dengan jumlah kepala keluarga (KK) mencapai 523 KK.
Dari jumlah tersebut sebagian besar warganya menggantungkan hidup sebagai Petani Sagu dan Karet. Hampir 65 persen bekerja di sektor tersebut, sedangkan sisanya bekerja sebagai petani, nelayan serta pekerjaan lainnya.
Anjloknya harga karet saat ini jelas berdampak terhadap perekonomian warga setempat. Dampaknya, banyak warga yang memutuskan untuk bekerja ke luar negeri, seperti Malaysia.
"Dulu sebagian besar warga menggantungkan hidup, dari hasil menyadap karet, namun sekarang akibat harga anjlok, sektor itu sudah tidak bisa diandalkan lagi," ujar Kepala Desa Lukun, Lukman Kamis (9/5/2019).
Kondisi yang dialami masyarakat saat ini, diakui Lukman, sangat berbeda dengan beberapa tahun sebelumnya. Saat harga karet masih tinggi, kondisi ekonomi masyarakat stabil. Namun dengan kondisi saat ini, Pemerintah Desa (Pemdes) terus memutar otak untuk meningkatkan taraf ekonomi masyarakat. Sejumlah sektor baru mulai dilirik, diantaranya sektor pertanian, peternakan serta peningkatan keahlian warga.
Untuk sektor pertanian, saat ini Desa Lukun tengah mengembangkan jenis tanaman jagung. Untuk mendukung program tersebut, sekitar 50 hektar lahan disiapkan untuk mengembangkan tanaman jenis palawija tersebut. Sebanyak 50 warga mengikuti program itu dengan sistem berkelompok.
"Untuk tanaman jagung, telah kita mulai menanam sejak awal Ramadan kemaren dan kita harapkan hasilnya positif sehingga bisa terus berlanjut," sebut Lukman.
Di sektor peternakan, saat ini Desa Lukun mulai mengembangkan ternak Sapi bagi warganya. Berkat bantuan dari Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan dan Peternakan (DKPTPP) Meranti, di Tahun 2019 ini Desa Lukun akan mendapatkan bantuan bibit sapi sebanyak 16 ekor. Bantuan itu akan diberikan bagi kelompok masyarakat yang bergerak di sektor tersebut.
"Untuk ternak sapi, di Tahun 2015 kita pernah mendapatkan bantuan 33 ekor. Beberapa peternak yang tekun susah merasakan hasilnya," ujarnya lagi.
Meski merupakan hal yang baru dikalangan sebagian warganya, namun sektor pertanian dan peternakan akan mampu memberikan nilai tambah bagi peningkatan ekonomi warga Desa Lukun jika dikelola dengan serius. Edukasi terus diberikan Pemerintah Desa, sehingga warganya tak hanya mengandalkan hasil perkebunan karet, namun juga bisa memanfaatkan lahan-lahan terlantar, untuk peternakan sapi dan bertani palawija.
"Saat ini yang menjadi pekerjaan terberat kita adalah, bagaimana merubah paradigma berfikir masyarakat, sehingga bisa memanfaatkan kesempatan yang diberikan Pemkab Meranti, menjadi peluang usaha baru yang menjanjikan," terang Lukman.
Tak hanya kedua sektor tersebut, Pemdes Lukun juga tengah gencar meningkatkan sektor pemberdayaan masyarakat. Lewat Anggaran Dana Desa (ADD) saat ini Desa itu tengah menggalakkan peningkatan keahlian menjahit bagi kaum wanita, terutama kalangan ibu-ibu rumah tangga. Program itu mendapat respon positif. Ada sekitar 100 warga terlibat dalam program tersebut. Meski harus rela mengantri dan bergiliran setiap minggunya, namun antusias masyarakat untuk belajar menjahit sangat tinggi.
"Antusias warga sangat tinggi, hanya saja, saat ini kita baru memiliki 6 unit mesin jahit. Dengan jumlah peserta mencapai 100 orang, maka kita terapkan sistem bergiliran setiap minggunya," sebut Lukman.
Meski terus mengambangkan peluang usaha baru bagi warganya, namun sektor pembangunan Infrastruktur tetap menjadi fokus Pemdes Lukun. Di Tahun lalu sekitar 1,1 km jalan desa dibangun dengan lebar bervariasi mulai 1 meter hingga 3 meter, sesuai kebutuhan masyarakat. Meski belum maksimal terealisasi, namun program pembangunan insfrastruktur jalan, terus menjadi fokus setiap tahunnya dan dikerjakan secara bertahap lewat Anggaran Dana Desa (ADD).
"Masalah infrastruktur jalan merupakan fokus utama, dan masih terus berlanjut di tahun 2019 ini. Kita berharap Pemkab Meranti terus komit memberikan dukungan sehingga akses Desa Lukun menuju pusat kecamatan dan kabupaten bisa terbuka", pungkas Lukman. (Adv).